10 July 2015

Balada Undang Mengundang

Belakangan ini lagi musim kawin. Bukan, bukan kucing depan rumah. Tapi banyak yang menikah dan akan segera menikah di sekitar gue. Tetangga, teman sekolah, kerabat, temen fesbuk... hehehe...
Beberapa kali, di kolom komentar foto resepsi pernikahan di sosial media, gue menemukan kalimat "kok gue ngga diundang?". Begitu juga terdapat beberapa di foto resepsi pernikahan gue. Sebagai orang Indonesia yang menganggap resepsi pernikahan adalah "pengumuman" bahwa kita sudah menikah, tentu inginnya semua orang tahu dan ikut berbahagia. Akhirnya gue berusaha mengingat lagi, kenapa ya ngga gue undang semua yang gue kenal ke resepsi pernikahan gue. Gue menemukan beberapa jawaban.

1. Pentingnya orang tersebut.
Pernikahan itu sesuatu yang penting, diharapkan terjadi sekali seumur hidup, sebuah langkah besar dalam hidup. Tentu gue ingin berbagi dengan orang-orang yang penting buat gue dan pasangan. Orang-orang yang membentuk kita akhirnya menjadi kita yang saling menemukan dan mengiring kita sampai ke pernikahan. Kalau sekedar kenal doang, ya udahlah ya, mungkin ga perlulah diundang.

2. Budget.
Namanya kita mau berbagi kebahagiaan, pasti ada dana yang harus dikeluarkan. Tentunya ngga semua orang bisa kita kasih makan. Kalau kita habiskan semua buat kasih orang makan, besoknya kita mau makan apa? Toh resepsi hanya satu hari (atau seminggu, untuk yang ada dananya), tapi hidup harus terus berlanjut dan itu butuh dana juga. Jadi ngga perlu kan semua orang diundang ke resepsi.

3. Suasana.
Beberapa waktu yang lalu beredar video seseorang yang menangis di resepsi pernikahan mantan kekasihnya. Duh, karena satu orang, suasana bahagia berubah jadi air mata. Atau ada beberapa orang gue kenal ternyata bermusuhan dengan kenalan gue yang lain. Padahal tujuan kita mengadakan resepsi tentunya untuk berbagi kebahagiaan. Dengan beberapa alasan ini juga waktu itu gue memutuskan untuk tidak mengundang beberapa orang.

Pada akhirnya keputusan untuk mengundang para kerabat (atau tidak) kembali kepada pasangan yang akan menikah. Dan kalau tidak diundang sebaiknya tidak membebani mereka dengan perasaan bersalah karena tidak mengundang kita. Doakan saja supaya pernikahannya selalu bahagia. Bukan begitu?