04 February 2011

Ribut

Ribut di depan rumah, berarti anak tetangga lagi main (biasanya sih, ditambah penyiksaan terhadap pager rumah gue). Ribut=Berisik. Suaranya kenceng banget terus ditambah dengan bahasa yang ngga layak diucapkan anak-anak. Tapi kadang-kadang lucu juga, misalnya waktu mereka main badminton tiba-tiba yang jadi wasit bilang "Dua Lapan - Empat". Hahaha... mana ada orang main badminton sampe 28 angkanya. Atau ada juga teriak-teriak pas main bola, "Woy pelanggaran tuh, kornel dong!!". Setelah gue pikirkan secara seksama, oooo maksudnya "corner kick". Hihihi... ada-ada aja tuh bocah...
Ribut antar sekolah, berarti ada pihak yang sekolahnya merasa dirugikan pihak sekolahnya (kadang melibatkan penggaris besi, batu, atau kadang golok dan parang). Ribut=Tawuran/Berantem. Selain suaranya kenceng juga mengganggu ketenteraman warga. Kadang ngga cuma antar sekolah sih, tapi juga antar warga, antar mendukung sepak bola, atau antar kampung (bahasa Islandianya "tarkam"). Ribut ini sih bener-bener bikin heboh, bisa juga bikin rugi, karena ada aja pihak-pihak yang terbawa emosi terus merusak yang bukan hak miliknya. Huh!
Ribut di suatu negara, adalah yang sekarang lagi rame (biasanya melibatkan masyarakat secara luas). Ribut=Rusuh. Nah ini dia yang paling ngga enak :( Apalagi kalo udah melibatkan penjarahan. Paling sebel adalah kalo ada pihak-pihak yang ngga menghargai pihak lainnya, ini yang bikin orang ngga tedeng aling-aling, bisa main pukul, lempar bom molotov, lempar batu, wah pokoknya sisi manusiawinya ilang aja. Sedih kadang liatnya.
Well, ribut dalam bentuk apapun sih sebenernya mengganggu kenyamanan orang lain. Tapi dunia tanpa keributan mungkin ngga akan jadi dunia kita yang sekarang ini. Plus, hidup gue tanpa bocah-bocah yang tiap sore bikin ribut mungkin akan jadi sepi ;P
Semoga saja orang semakin sadar akan hak orang lain. Dan daripada ribut-ribut, bukankah lebih baik kalo kita menghasilkan sesuatu yang akan kita wariskan ke generasi berikutnya?

No comments:

Post a Comment